NgeShare - Karena Aku adalah Harapan


Di suatu malam yang sepi, tepat pukul 22.00 WIB, aku menyapa seorang sahabat melalui pesan telepon seluler. Menyapa mengucap selamat malam dan selamat beristirahat.

Tak lama setelah 10 menit pesan itu ku kirim, terbalaskan oleh dia dengan sebuah kalimat sederhana, "Iya nanti dulu."

Mendapat kalimat itu aku bertanya, "Mengapa nanti, apa yang sedang kamu lakukan?"

Berselang 10 menit lagi dia membalas, "Aku sedang memperluas wawasanku (belajar)."

Bukan maksudku mengganggu, namun karena kekhawatiranku aku masih bertanya, "Mengapa di malam yang larut ini kamu masih melakukannya?"

Masih berselang 10 menit lagi dia membalas dengan sebuah kalimat bermakna, "Karena aku adalah harapan kedua orang tuaku."

Semenjak kalimat itu kudapat tak kupertanyakan lagi tentang apa yang ditujunya. Hanya sebuah kalimat berjuang dan kesehatan yang kukirimkan. Aku terdiam dan aku termenung, apa yang aku pikirkan selama ini salah. Dan apa yang aku perjuangkan selama ini belum maksimal. Aku akan berjuang, aku akan berusaha, demi membuat bangga orang tua.
Share:
Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.