Apa yang kamu rasakan?
Ku tahu bahwa sebenarnya kamu punya rasa. Ku mengerti akan hadirnya rasa dalam dirimu, dan ku paham jika kamu ingin mengungkapnya. Namun kamu
adalah wanita yang pastinya menunggu kata dari seorang pria. Sadar aku pun
sama, memiliki apa yang kamu rasa, akan tetapi aku merasa belum mampu
untuk berterus terang, hanya diam dan memendam seperti apa yang kamu
lakukan. Mungkin kamu menganggap diriku ini tidak peka akan rasa yang kamu tunjukkan. Tapi ketahuilah diamku ini bukan karena aku tak peka, melainkan karena aku masih takut, masih takut jika
nanti kamu tak bahagia dan kecewa. Terlebih aku yang kini belum memiliki apa yang dapat membuatmu bangga. Dan diriku masih mencari, berusaha tidak mengandalkan apa yang telah ada saat ini. Karena sebuah prinsip yang telah tertanam dalam diri, di mana tak ingin membebani. Berjuang dalam susahnya kehidupan, demi berbangga atas apa yang telah diusahakan. Sadar ku, jika sebuah rasa yang terpendam lama, perlahan akan memudar juga, seperti mekarnya bunga. Yang indahnya terpancar saat mekar, dan layunya tiba ditelan waktu, sekiranya seperti itulah sebuah rasa.