NgeShare - Bianglala di Sindu Kusuma Edupark


Pagi itu, saya masih dalam zona nyaman, zona yang di mana saya masih bisa bermalas-malasan dari getarnya kehidupan. Zona yang bikin saya mager alias males gerak, di mana lagi kalau gak di atas kasur tercinta. Lagi enak-enaknya tidur (waktu itu udah jam 09.00 WIB, hehehe...). Tiba-tiba, eh  bunyi HP saya, bunyi yang ternyata dikarenakan sebuah pesan dari abang (Ardhi Wijayanto), yang menitip sebuah cerita perjalanan saat dia berada di perantauan. Dari Jogja tepatnya, sebuah kota yang membuat rindu bagi mereka yang memiliki kesan bahagia bersamanya. Ngomong soal Jogja, abang saya sekarang sedang melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Jogjakarta, dan sekarang alhamdulillah sudah pada tahap tugas akhir. Do'akan semoga lekas lulus dan sukses ya kawan-kawan, amin... (hehehe)

Waktu itu saya disuruh ngecek email, well, dia memang mengirimkan sebuah email kepada saya, yang isinya adalah cerita pengalamannya berlibur di suatu tempat wisata di Jogjakarta.

Kok gak ditulis sendiri sih di blognya abang? Dulu sebenarnya abang juga seorang blogger, namun karena kesibukannya yang berjubel, memaksanya dirinya untuk berhenti sejenak dari blogger. Dan blognya yang dulu, sudah entah bagaimana nasibnya. Nah, berhubung dia tahu kalau saya masih cukup aktif ngeblog, maka dia dengan baik hati (alhamdulillah...makasih bang) mau memberikan sedikit cerita perjalannya di sini (nunjuk hati, eh salah, yang bener nunjuk blog ini), bukan perjalanan sih sebenarnya, lebih tepatnya cerita saat gowes-gowes di Jogja. Terus bagaimana dan apa cerita yang ingin dia bagikan? Simak aja tulisan di bawah ini. :)

Label muda-mudi kekinian nampaknya harus ikhlas saya relakan untuk disandang oleh muda-mudi lainnya. Bagaimana tidak hingga saat ini saya belum merasakan atmosfer sebuah tempat rekreasi yang beberapa bulan lalu baru saja dibuka di Sinduadi, Sleman, suatu sudut kota Jogja yang syahdu.

Akhirnya, setelah hiruk pikuk lebaran berlalu, saya berkesempatan nggowes ke Sindu Kusuma Edupark (SKE). Minimal bisa melihat dengan mata kepala saya sendiri, walaupun belum merasakan masuk ke dalamnya.

Yang menjadi ikon SKE dan digandrungi muda-mudi kekinian, tak lain dan tak bukan adalah bianglala atau dalam bahasa Inggrisnya disebut ferris wheel yang menjulang di sisi timur SKE. Okeh, melihat bianglala sebenarnya juga bukan sesuatu yang baru bagi saya, karena di momen tujuh belasan sangat mudah menemui wahana yang satu ini di alun-alun kota kelahiran saya, yaitu Ngawi, Jawa Timur. Yang membuat bianglala ini berbeda adalah ukurannya yang terbilang jauh lebih besar daripada wahana sejenis di momen tujuh belasan.

Setidaknya hanya taman bermain level elit yang mempunyai wahana bianglala berukuran besar, yang lebih besar dari bianglala SKE sepertinya semacam bianglala Dufan atau TransStudio, entahlah karena saya sendiri juga belum pernah ke sana.

Di depan SKE saya menyempatkan diri memotret ikon kekinian kota Jogja ini.

03
Bianglala dari kejauhan (1)

02
Bianglala dari kejauhan (2)
 

01
Bianglala di samping mentari pagi (1)
 

05
Bianglala dari pintu keluar SKE
 

06
Bianglala di samping mentari pagi (2)
 

04
Bianglala dari sisi yang lain
 

Entahlah kapan saya akan menyempatkan diri masuk, kabarnya untuk merasakan sensasi wahana ini membutuhkan pengorbanan uang makan anak kos yang lumayan banyak. Selain itu pula saya rasa pembaca juga setuju bahwa terlalu sia-sia belaka jika saya hanya menikmati kesyahduan wahana kekinian ini hanya seorang diri bukan?
Share:
Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.