Hiruk pikuk malam tahun baru sudah usai, manusia-manusia penikmat malam telah kembali dari jalanan seiring dengan terbitnya sang fajar. Malam tahun baru : sebuah event tahunan yang ditunggu, begitu selesai akan dilupakan, kemudian diulang lagi di akhir tahun berikutnya.
Seiring perkembangan jaman, perayaan tahun baru menjadi sebuah hal yang umum di negara kita. Setiap kota menyelenggarakan acara untuk menyambut tahun baru yang dilangsungkan di titik-titik keramaian, di pusat kota terutama. Tak terkecuali di Jogja, kawasan Tugu Palputih, Malioboro, hingga alun-alun utara keraton menjadi pusat berkumpulnya warga masyarakat yang merayakan tahun baru semalam.
Dan pagi ini, perayaan tersebut meninggalkan bekas. Sayangnya bukan bekas yang baik, karena yang ditinggalkan adalah sampah. Mulai dari bekas bungkus makanan dan minuman, terompet yang semalam ditiup, kantong plastik, sedotan, dan masih banyak lainnya.
|
sampah di tepi jalan Mangkubumi |
|
masih di jalan Mangkubumi |
|
di jalan menuju alun-alun utara |
|
(masih) di jalan menuju alun-alun utara |
|
(masih) di jalan menuju alun-alun utara |
|
alun-alun utara keraton Jogja, nampak di lapangan terdapat sampah berserakan |
|
di tepi jalan yang mengelilingi alun-alun utara |
|
alun-alun utara dari sisi timur |
|
di tepi jalan yang mengelilingi alun-alun utara |
|
alun-alun utara, lebih dekat nampak sampah berserakan |
|
(masih) di sekitar alun-alun utara |
|
sampah sisa malam tahun baru di alun-alun utara |
Sudah jelas bahwa kesadaran warga masyarakat terhadap kebersihan masih kurang.
Apakah tahun depan masih mau begini lagi?
Harus diakui bahwa kita masih belum terdidik untuk menghargai lingkungan, untuk menjaga kebersihan. Mungkin karena kita lebih banyak dididik untuk mendapatkan nilai akademik yang bagus, tidak dididik untuk membuang sampah dengan benar, belum diajari untuk menjaga kebersihan.
Salam prihatin...
0 $type={blogger}:
Posting Komentar