Maaf, kau terlalu baik untukku.
Kalian mungkin pernah mendengar kalimat tersebut. Ya, itu adalah sebuah kalimat yang mencerminkan alasan atas penolakan perasaan yang mungkin kini dipilih oleh banyak orang. Baik itu wanita ataupun pria yang tidak dapat menerima perasaan dari orang lain yang telah lama suka kepadanya. Ya, sebenarnya memang sah-sah saja dan wajar bila menolak itu dilakukan, sebab rasa cinta memang tak dapat dipaksakan. Setahuku, cinta itu membutuhkan ketertarikan di antara keduanya yang merasakan. Meskipun ada pula yang pada awalnya hanya satu pihak yang merasa, akan tetapi berkat keseriusan dan ketulusan yang telah diungkapkan, akan memungkinkan untuknya memunculkan rasa yang sama kepada pujaan hatinya. Artinya tinggal bagaimana seseorang itu mau berupaya, berupaya untuk dapat menjadikan pujaan hatinya peka, peka terhadap rasa yang telah tersimpan lama. Namun, bila memang tak dapat, apalah daya, ikhlaskan saja, jika jodoh tak akan kemana. Yakinlah bahwa pasti akan ada penggantinya, yang lebih baik yang akan menyayangi dengan setulus hatinya.
Kembali lagi kepada alasan penolakan sebelumnya, yaitu menolak karena “terlalu baik”. Ya, sebuah alasan yang aku rasa begitu lucu untuk dikatakan. Mengapa aku merasa jika alasan itu begitu lucu? Ya, lucu saja, menolak karena terlalu baik, bukankah setiap orang mendambakan sosok yang baik dalam cintanya? Dan bukankah sosok yang baik itu akan senantiasa berupaya sekuat tenaga untuk menjaga dan menyayanginya? Lantas mengapa ditolak? Mengatakan penolakan karena terlalu baiknya dia, bukankah berarti orang yang ditolaknya itu didefinisikannya sebagai seorang yang baik. Mengapa masih tak dapat menerimanya? Apakah karena baiknya yang terlalu? Terlalu yang membuat sang penolak merasa tidak dapat mengimbangi kebaikan orang yang ditolaknya? Bila memang begitu, maka seharusnya ia tak perlu merisaukan jika tak dapat mengimbangi kebaikannya, sebab cinta bukan tentang dapat mengimbangi tetapi tentang bagaimana saling memahami dan melengkapi. Bila kau merasa belum bagitu baik untuk orang yang kau anggap terlalu baik untukmu itu, maka kau dapat belajar tentang kebaikan kepadanya. Ya, belajar, dan tentunya dengan bersabar, karena pasti selalu ada proses yang mesti dilalui untuk menuju keberhasilan yang diingini.
Namun, mungkin seseorang memilih alasan penolakan tersebut bukan karena ia menganggap dirinya kurang baik dan takut bila tidak dapat mengimbangi kebaikan seseorang yang ditolaknya itu. Mungkin ia memilih alasan itu karena dinilai alasan penolakan tersebut tidak begitu kasar untuk diucapkan. Ya, memang kuakui jika alasan penolakan itu tidak begitu kasar jika harus dibandingkan dengan alasan penolakan lainnya. Akan tetapi, sebaik apapun alasan penolakan yang diucapkan, hasilnya akan tetap sama saja, ya tetap sama, tetap sama menimbulkan rasa sakit bagi mereka yang menerima alasan tersebut.
Bagimu yang telah mendengar alasan penolakan tersebut, wajar bila kau merasa sakit dengan hasil dari rasa yang telah kau ungkapkan. Cinta kadang kala memang begini, tak semulus seperti jalan lurus nan mulus. Ingatlah bahwa dalam kehidupan akan selalu ada resikonya, sama seperti cinta, resiko kau diterima dan kemudian gembira atau resiko ditolak dan merasakan sakitnya. Cinta memang begitu, bila kau merasakannya, maka kau pun harus siap untuk merasakan sakitnya. Akan tetapi janganlah kau terpuruk ke dalam rasa sakit tersebut, karena bila terus terpuruk, maka itu justru akan menghancurkanmu. Cobalah untuk mencintai rasa sakit itu, kemudian berupayalah untuk menjadikannya sesuatu, sesuatu yang dapat kau jadikan sebagai pembuktian kepada masa lalu, bahwa kau masih dapat melangkah maju. Ingatlah jika masih banyak orang yang mendukung dan menunggumu, dari mulai orang tua, saudara, teman, hingga seseorang yang kini mungkin tengah memendam rasa kepadamu.
Wahh asli galau parah :nangis: . Good job :senyum:
BalasHapusAsli bikin galau parah :nangis: . thank you pencerahannya :senyum:
BalasHapus@Ashnaiya sama-sama, makasih :senyum:
BalasHapus@Kiranawalah pencerahan? hehehe...oke sama-sama, semoga bermanfaat dan tetap semangat raih cita-cita ya :senyum:
BalasHapusditolak beberapa kali...
BalasHapusditerima hanya 2 kali!
itulah hidup gue :ngejek:
@Mas Darsonoyang penting sudah mau mencoba dan usaha, jangan mudah putus asa mas, tetep semangat, pasti bakal ketemu yang tepat, hehehe...
BalasHapus"maka seharusnya ia tak perlu merisaukan jika tak dapat mengimbangi kebaikannya, sebab cinta bukan tentang dapat mengimbangi tetapi tentang bagaimana saling memahami dan melengkapi"
BalasHapusSuka sama kata-kata itu.