‘Kepergian’ adalah sebuah hal yang selalu mengiringi kehidupan. Bukan hanya kehidupan manusia, tetapi juga kehidupan semua makhluk ciptaan Tuhan. Jadi, bisa dibilang bahwa, semua yang hidup akan mengalami dan merasakan kepergian. Ya, kepergian, entah itu kepergian dari seseorang, baik itu keluarga, teman, tetangga, pasangan, kemudian kepergian dari suatu hal seperti pekerjaan, kesempatan, keberhasilan, hingga kejayaan. Semua yang diperoleh, baik saat ini maupun yang akan datang, pasti akan mengalami kepergian, sebab kamu tahu sendiri bahwa dunia ini fana dan segala kenikmatan di dalamnya hanyalah sementara.
Mengenai kepergian, mungkin sebagian besar yang telah mengalaminya merasakan kesulitan. Ya, kesulitan, kesulitan ketika harus merelakan kepergian dari sebuah kenikmatan atau kebahagiaan. Kamu pasti tahu betul bahwa semua orang di dunia ini mendambakan kebahagiaan. Segala upaya dilakukan dan ingin diwujudkan teruntuk sebuah tujuan, yaitu ‘kebahagiaan’. Ketika kebahagiaan yang diupayakan telah berhasil diwujudkan, tetapi hanya beberapa saat dirasakan karena pergi meninggalkan, pasti akan terasa sangat berat bagi seseorang. Berat melepaskan, sedih ditinggalkan, hingga hampir putus asa dirasakan. Namun, dari hal-hal tersebut, kamu juga tahu bahwa kepergian itu telah pasti dan tak terelakan.
Merasa sedih itu sangat wajar, dan boleh saja dirasakan, tetapi jangan terlalu lama hanyut di dalamnya, sebab hal itu tidak akan membuat kepergian itu kembali. Dapat kembali pun, mungkin tidak akan sama lagi dengan sebelumnya, bisa menjadi lebih baik atau justru menjadi lebih buruk. Ingatlah, bahwasannya tugas dari setiap insan itu adalah ‘berupaya’, bukan untuk berputus asa. Bila kita masih diberi umur panjang oleh Tuhan, maka masih ada hari esok yang menyimpan harapan dan juga kesempatan. Dari adanya harapan maupun kesempatan di hari esok itu, kita masih dapat mempersiapkan dan mengupayakan untuk menemukan dan menghadirkan kebahagiaan yang lebih baik lagi dari yang telah pergi. Untuk itu, maka jalan terbaik agar seorang insan dapat berupaya kembali setelah dilanda kepergian adalah ‘mengikhlaskan’. Ya, mengikhlaskan, sebab hal itu adalah kemungkinan yang dapat kita lakukan untuk tetap kuat dan dapat kembali berjalan ke depan.
Kepergian memang menyedihkan, tetapi darinya kamu masih dapat memetik kebaikan, seperti misalnya lebih memahami kembali mengenai keadaan untuk mengikhlaskan.Mengikhlaskan memang tidak serta merta dapat langsung dilakukan, butuh waktu dan kedewasaan bagi mereka yang merasakan. Ada yang dapat dengan cepat berlapang dada, ada pula yang dalam waktu cukup lama baru dapat menerima. Baik cepat ataupun lamanya, keduanya sama-sama baiknya. Dan tentang bagaimana cara seseorang dapat mengikhlaskan, semua orang punya caranya masing-masing. Namun, bila saya boleh berpendapat mengenai cara mengikhlaskan kepergian, jawabannya adalah satu hal, yaitu menemukan sebuah ‘kedatangan’. Ya, menemukan kedatangan, kedatangan dari orang atau sosok baru, ide baru, pekerjaan baru, maupun hal-hal baru lain yang jauh lebih baik dari masa lalu yang telah lama pergi. Namun, ingatlah kembali, bahwa untuk dapat menemukan, maka kau harus melakukan ‘pencarian’. Tetap semangat, Kawan! Semoga kau lekas menemukan kebaikan yang selalu kau harapkan dan upayakan! 😊
0 $type={blogger}:
Posting Komentar