Apakah saat ini kamu sedang menulis? Menulis surat, skripsi, buku, naskah atau artikel sederhana seperti yang sedang kamu baca saat ini misalnya. Apakah dalam menulis, kamu selalu merasa kurang percaya diri? Ya, merasa kurang percaya diri, apalagi kalau kamu masih seorang ‘newbie’ atau pemula seperti saya saat ini (uhuk-uhuk...). Merasa kurang percaya diri terhadap tulisan yang akan atau telah dihadirkan karena mungkin memiliki kekurangan atau bisa dikatakan ‘tidak terlalu sempurna’. Hal itu kemudian membuatmu menjadi cemas dan berpikiran kalau pesan yang ingin kamu sampaikan mungkin kurang dapat dipahami oleh pembaca. Bila demikian, mungkin salah satu video dari ‘Movi’ alias Mojok Video ini dapat menghilangkan rasa kurang percaya diri dan kecemasan yang sedang kamu rasakan. Tonton secara lengkap ya, karena selain ada sebuah pesan motivasi dari mbak Kalis Mardiasih, juga ada kesaltingan dari Agus Mulyadi lho (belum tahu siapa Agus Mulyadi? Wah, berarti kamu belum pernah singgah ke Mojok nih, hehehe...).
Oke, setelah menonton ‘Movi’ di atas, mungkin ada sebuah kalimat atau pesan yang kamu dapatkan mengenai ketidaksempurnaan dalam sebuah tulisan. Sebuah pesan, yang berbunyi,
Kalau menulis itu jangan terlalu sempurna, agar ada kritik dan masukan.Dari pesan tersebut, mungkin dapat kamu yakini dan jadikan sebagai motivasi untuk tidak perlu merasa kurang percaya diri atau cemas lagi kalau-kalau dalam tulisanmu itu terdapat kekurangan.
Adanya kekurangan dalam sebuah tulisan adalah sebuah kewajaran, bahkan dalam setiap karya, apapun itu. Dan perkara adanya kekurangan yang mungkin akan menuai kritikan, jangan takut atau menjadi segan. Kritikan itu justru bagi seorang penulis adalah sebuah hal yang harus dinantikan. Sebab tanpa adanya kritikan bagi penulis itu ibarat sayur tanpa garam yang tentu rasanya sangat hambar. Bagi penulis yang mau mawas diri, akan menerima kritikan dan menjadikannya sebagai motivasi atau pembenahan untuk menjadi lebih baik lagi.
Ingatlah bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna, sebab sempurna hanyalah milik Allah semata. Sempurna atau tidaknya sebuah karya, ia tetap bisa dikritik oleh siapa saja. Jadi, jangan menunggu karya atau tulisanmu menjadi sempurna. Jika kamu menunggunya untuk menjadi sempurna, maka kapan kamu akan dapat menyelesaikannya?
0 $type={blogger}:
Posting Komentar