barangkali aku harus bersyukur
sebab kini kau telah berhasil menemukan
penantian yang telah lama kau semogakan,
dalam setiap do'a dan kesungguhanmu
- dan penantianmu itu bukanlah aku
maaf, tolong dimaafkan ya,
bersyukurku ini bukan karena
aku tak ingin bersamamu,
justru bersamamu adalah keinginan
yang selalu aku perjuangkan,
walaupun ujung-ujungnya
dia yang berhasil memperjuangkanmu
tak apa-apa
aku tak kecewa,
justru bahagia
dan bersyukur semestinya
aku sadar diri,
menyayangimu adalah pilihanku,
dan memilikimu bukanlah hakku
meski bukan bersamaku
setidaknya salah satu harapanku,
yaitu "semoga kau bahagia"
telah dikabulkan oleh Tuhan,
dan dari itu barangkali
Tuhan ingin mengingatkanku bahwa
perihal mencintaimu adalah
menjagaku dari menyakitimu
bahkan termasuk dari
menyakiti diriku sendiri,
bila kehadiranku membuatmu sakit,
maka aku akan ikhlas untuk melepasmu,
bukankah aku ingin agar kau bahagia?
pesanku, "baik-baik ya",
maaf belum berhasil memperjuangkanmu
dan pernah lancang mencintaimu
oiya, selamat ya
atas keberhasilanmu dalam menemukan
takdir terbaikmu,
aku yakin hari-harimu
akan menjadi lebih baik pun menarik
bersamanya, bersama keluarga kecilmu nantinya
tentangku,
kau tak perlu khawatir,
sebab dengan kesulitan
yang sedang ingin
aku tuntaskan,
aku pun akan baik-baik saja,
semoga...
Agak nyesek ya pemirsa :')
BalasHapusSoalnya agak relate
Aku jg pernah ditinggal nikah ahahahhaha
dan ditinggal nikah jadi salah satu bagian dari fase pendewasaan :')
Hapus