NgeShare - Sekadar Puisi Tentang Harapan


Tadi pagi, setelah mendoakan ibu dan juga bapak, aku turut mengikhlaskan beberapa harapan yang dulu pernah disemogakan. Baik itu harapan kecil maupun harapan besar.

Sadar diri, jadi alasan dalam pikiran. Selepas kehilangan yang begitu hebat, harapan-harapan lama juga harus dilepaskan meskipun berat. Tak akan pernah bisa ditunaikan, dan waktu tak bisa dikembalikan, pikirku juga waktu itu.

Kita memang bisa berencana, tapi sekali lagi takdir Tuhan yang menentukannya. Sehebat apapun kita merencanakannya, rencana Tuhan tetap yang terbaik atas segalanya.

“Sesuatu yang tak kamu sukai, bisa jadi itu baik bagimu. Sedangkan yang kamu sukai, bisa jadi tak baik bagimu”, sabda-Nya (Al-Baqarah ayat 216).

Dan aku yakin saat ini Tuhan sedang menyiapkan rencana terbaiknya. Bukankah Tuhan lebih tahu mana yang baik dan juga tidak bagi umatnya, sekalipun ia seorang pendosa?

Tuhan, maaf bila kemarin-kemarin harapanku terlalu berlebihan. Mulai sekarang, harapanku cukup sedikit dan sederhana saja. Namun, walaupun aku tak lagi banyak berharap, aku akan tetap berusaha sebanyak-banyaknya.
Share:
Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

2 komentar:

  1. Bener deh mas...kadang yang baik menurut kita ternyata belum tentu pas, sebaliknya malahan yg kita ngerasa gak cocok malahan baik ..kita hanya berusaha sebaik"nya,selebihnya serahkan pada yg di atas yg mengatur segalanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, tugas kita hanya berusaha, terkait hasilnya urusan Allah 😇

      Hapus