Menjelang akhir bulan Ramadan, di hari Jum’at yang penuh keberkahan, sebuah kabar duka saya dengar kemarin siang. Lewat unggahan foto dan juga tulisan pada story Instagram, seorang kawan mengabarkan kabar duka perihal kakak satu-satunya yang telah berpulang. Usai mengetahui kabar tersebut, tentunya sebagai seorang kawan yang juga mengenal kakaknya, saya turut berduka. Tak lupa, saya mengiriminya sebuah pesan belasungkawa yang disertai dengan do’a.
Entah kenapa Allah memanggilnya begitu cepat dan mendadak. Padahal usianya masih terbilang muda, dan baru merintis keluarga kecil yang bahagia. Barangkali karena Allah merindukannya. Ya, merindukan beliau yang dikenal sebagai orang yang baik. Meskipun saya belum terlalu lama mengenalnya, tapi tiap kali bertemu dengannya, kesan yang saya rasa, yaitu ia seorang yang begitu baik. Mungkin oleh karena itu juga Allah memanggilnya di bulan dan hari yang baik.
Melalui unggahan story kawan saya tadi juga saya mengetahui bahwa kepulangan kakaknya begitu damai. Tak ada rasa sakit yang ia rasakan, justru tertinggal senyum saat matanya telah terpejam. Saat disemayamkan di rumah duka pun kawan saya bercerita bahwa aroma kakaknya begitu wangi. Ya, wangi, yang dalam keyakinan saya itu menandakan bahwa seseorang yang telah meninggal tersebut merupakan orang baik yang sholeh dan beriman.
Walaupun saya hanya bisa mengetahuinya melalui cerita kawan saya tadi, tapi rasa-rasanya saya juga bisa merasakannya. Merasa damai di hari duka kawan saya tadi. Entah kenapa kemarin suasananya juga terasa sejuk sekali. Dan di siang harinya sewaktu shalat Jum’at turun gerimis sesaat yang semakin menambah kesejukan hari itu. Apakah ini karena kehendak Allah yang ingin menjemputnya dalam kedamaian?
Entahlah, hanya Allah yang mengetahuinya. Terlepas dari itu semua, saya rasa kepulangan kakak kawan saya tadi merupakan kepulangan yang didambakan banyak orang. Termasuk saya. Ya, meskipun saya sadari bahwa saya masih jauh dari kata baik. Tapi tak ada salahnya untuk berharap kebaikan, bukan? Terlebih kebaikan untuk akhir perjalanan nanti.
Ya, siapa yang tahu. Yang pasti dengan sisa waktu yang masih dimiliki saat ini, bijak rasanya bila menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan.
Akhir yang baik bukan hanya soal bagaimana kita meninggal, tetapi bagaimana kita hidup sehingga meninggalkan jejak kebaikan bagi dunia.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar