Setelah satu dekade (dari tahun 2015) tak berjumpa, akhirnya kemarin siang saya bisa menjumpai dua kawan lama saya. Ya, dua kawan lama yang dulu pernah menemani saya menjadi trio laki-laki di kelas sewaktu SMK. Yang berkacamata namanya Koko, tapi saya sering memanggilnya “Bang”. Kalau yang gemoy dengan peci di kepalanya itu namanya Yoyok, dan saya sering memanggilnya “Bro”.
Ah, iya sedikit flashback ke masa lalu. Dulu ketika SMK, saya memilih jurusan Akuntansi. Jurusan yang sebenarnya dulu juga merupakan rekomendasi dari almarhum Bapak. Nah, waktu awal-awal masuk SMK dulu, saya kaget. Iya kaget, karena ternyata di kelas saya saat itu dari total jumlah 36 murid yang ada, ternyata murid laki-lakinya di kelas itu hanya tiga orang saja, termasuk saya.
Meskipun begitu, saya tetap bersyukur. Setidaknya di kelas, saya masih punya kawan laki-laki. Dan saya rasa dengan begitu membuat kami bisa lebih akrab dan juga kompak. Saking kompaknya, banyak guru yang menyebut kami dengan sebutan “Trio Kwek-Kwek”, hehe…
Kembali lagi ke cerita perjumpaan kami kemarin siang. Awalnya sebelum berjumpa, di hari Jumat kemarin, saya melihat status WA kawan saya yang bernama Koko. Di statusnya itu memperlihatkan foto dirinya yang sedang berkumpul dengan keluarganya di rumah. Usai melihat status WAnya Koko, saya bisa menyimpulkan kalau Koko baru saja pulang kampung ke Ngawi.
Yaps, pulang kampung. Hampir tiga tahun ini Koko telah merantau ke luar Jawa yang tentunya membuat saya jadi sulit juga untuk bisa menemuinya lagi. Nah, mumpung waktu itu saya tahu kalau Koko sudah pulang, saya pun mengirim pesan ke WAnya untuk bertanya sampai kapan kiranya ia ada di Ngawi.
Tak berselang lama Koko pun membalas pesan saya dan mengabari kalau dirinya di Ngawi hingga pertengahan bulan April nanti. Tak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa berjumpa lagi, saya waktu itu kepikiran untuk dolan ke rumahnya dan mengajaknya ke rumah Yoyok. Ya selain bisa menjalin silahturahmi lagi, itung-itung agar saya bisa tahu lokasi rumahnya juga. Maklum waktu jaman masih SMK dulu, kami bertiga seringnya ngumpul di rumah alm. Bapak saya karena lokasinya yang paling dekat dengan sekolah.
Namun, Koko justru ingin mengajak saya ngopi di rumahnya Yoyok. “Ya, nggak apa-apa Bang, yang penting bisa ketemu lagi, hehe..”, balas saya melalui pesan WA saat itu.
Setelah berkomunikasi dengan Koko dan dilanjut dengan Yoyok, akhirnya kami bertiga menyepakati hari dan waktu untuk bisa bertemu. Hari dan waktu yang telah disepakati itu ialah kemarin. Kemarin sekitar jam 10 pagi, Koko menjemput saya di rumah. Lalu kami berdua berangkat bersama menuju ke rumah Yoyok.
![]() |
Otw menuju ke rumah Yoyok. |
Karena sama-sama belum pernah ke rumah Yoyok, tentunya saya dan juga Koko yang telah menerima sharelokkan dari Yoyok mengandalkan aplikasi favorit traveler nekat, yaitu Google Maps. Ya, meskipun bukan rahasia umum lagi kalau aplikasi itu bisa menyesatkan juga (hehe…). Untungnya sekitar 3 kilometer sebelum sampai di rumah Yoyok, saya dan juga Koko bertemu Yoyok yang sedang menunggu di sebuah pos kamling. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan Yoyok yang melaju di depan sebagai penunjuk arah.
![]() |
Ketika mengikuti Yoyok menuju ke rumahnya. |
“Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga bisa ke sini,” ucap saya ketika tiba di rumah Yoyok. Tiba di sana (sekitar jam 11), saya dan juga Koko disambut hangat oleh kedua orang tua Yoyok yang mempersilakan kami berdua masuk dan mengicip-icip hidangan yang sudah tersaji rapi di meja ruang tamu. Dan Layaknya orang yang sudah lama tak bertemu, saya, Koko, serta Yoyok bersalaman, lalu dilanjutkan dengan obrolan santai yang kebanyakan membahas perihal kenangan.
![]() |
Selesai ngobrol di rumah Yoyok yang diakhiri dengan wefie. |
Puas mengobrol di rumah Yoyok, di sore harinya ia mengajak saya dan juga Koko untuk mengunjungi sebuah masjid dekat rumahnya. Sebuah masjid yang baru-baru ini sedang viral di kalangan ibu-ibu pengajian. Nama masjid itu kalau tidak salah Masjid An-Nahda. Masjid yang dengan arsitektur unik yang seingat saya baru dibuka tahun ini.
Sebenarnya saya sudah cukup lama mengetahui perihal dibukanya masjid ini untuk umum. Tapi baru kemarin saya bisa mengunjunginya. Dan ketika tiba di sana, ramai sekali pengunjungnya.
![]() |
Bagian depan Masjid An-Nahda |
Mendatangi masjid itu tentunya kami bertiga tidak hanya datang untuk sekadar mengagumi keindahan bangunannya, tetapi juga untuk beribadah di sana. Kebetulan kami bertiga tiba di sana bertepatan dengan berkumandangnya adzan Magrib. Oiya, sekadar info, kalau untuk masuk ke masjid itu tidak dikenakan biaya masuk, ya, hanya dikenakan biaya parkir saja.
Usai menunaikan shalat Magrib, kami bertiga lanjut ngobrol di sana. Ya, itung-itung sekalian nunggu waktu Isya’ tiba. Selesai shalat Isya’, barulah kami bertiga mengakhiri perjumpaan hari itu dan kembali ke rumah masing-masing dengan membawa harapan, “Semoga bisa berjumpa lagi, ya.”
0 $type={blogger}:
Posting Komentar